Melambatnya penjualan salah satu produk unggulan Apple, iPhone, telah memengaruhi kinerja keuangan salah satu perusahaan yang sempat menjadi perusahaan dengan valuasi terbesar di dunia tersebut.

Pendapatan Apple pada kuartal-IV 2018 terkoreksi 5 persen jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya, atau sebesar 84,3 miliar dollar AS, dengan pendapatan untuk iPhone sendiri sebesar 52 miliar dollar AS atau turun 15 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Apple juga sudah sempat memberi peringatan kepada investor mengenai koreksi pertumbuhan pendapatan dengan perkiraan pendapatan perusahaan sebesar 84 miliar dollar AS, lebih rendah dari yang telah diproyeksikan.

Apple pun menyalahkan kondisi perlambatan ekonomi China yang membuat penjualan produk mereka melemah. Petinggi perusahaan mengatakan, saat ini Apple lebih percaya, kekuatan pertumbuhan Apple akan lebih didorong oleh bisnis jasa, yaitu Apple Pay dan App Store.

Sebab, pendapatan Apple yang berasal dari sektor jasa meningkat 15 persen di kuartal IV-2018, atau sebesar 10,9 miliar dollar AS.

"Meskipun menyedihkan tak mencapai target yang sudah kami tentukan, kami mengelola Apple sudah dalam waktu yang cukup lama, dan hasil kuartal ini menunjukkan kekuatan mendasar bisnis kami berjalan cukup dalam dan luas," ujar CEO Apple Tim Cook.

Harga saham Apple pun ikut terkoreksi lantaran investor mengkhawatirkan gairah penjualan iPhone yang terus menurun. Kekhawatiran tersebu semakin meningkat, lantaran perusahaan menyatakan tak akan lagi melaporkan jumlah penjualan unit produk iPhone, iPad, dan Mac yang dijual pada setiap kuartal.




Penulis : Asiataipan99
Editor : Taipan99