Unik, 5 Lagu Yang Populer Kerap Digunakan Untuk Menyiksa Tahana Atau Pelaku Teroris Di Dalam Penjara


INFO UNIK - Siapa sangka kalau musik ternyata bisa dijadikan salah satu alat untuk menyiksa para tahanan di penjara?
Dilansir Mic, metode penyiksaan tahanan dengan cara menggunakan musik telah terapkan sejak awal 2000-an oleh Central Intelligence Agency (CIA). Metode penyiksaan tersebut kerap disebut dengan istilah “enhanced interrogation program.”

Selain untuk menimbulkan ketakutan, tujuan dari metode siksaan ini disebutkan untuk menimbulkan efek disorientasi serta memperpanjang dampak guncangan penangkapan para tahanan.
Menurut Sersan Mark Hadsell, anggota dari Tim Operasi Psikologi Amerika Serikat menjelaskan, bentuk siksaan tersebut memiliki kemanjuran dalam hal memperlambat daya pikir serta keinginan.

“Jika kamu memainkannya (lagu) selama 24 jam, fungsi otak dan badan akan berangsur ambruk, pikiran melambat dan keinginan rusak. Itulah saatnya kami datang dan berbicara pada mereka,” ucapnya.
Dari berbagai macam bentuk penyiksaan yang ada, metode menggunakan musik mungkin akan terkesan lebih mudah “diterima” oleh masyarakat. Namun, mengetahui apa yang mereka alami, hal tersebut bisa mengubah kesan tersendiri saat mendengarkan sebuah lagu.

Lalu, lagu-lagu apa saja yang sering digunakan? Berikut ini, info unik merangkum lima daftar lagu populer yang sering digunakan dalam proses penyiksaan.

1. “The Real Slim Shady” - Eminem



Binyam Mohammad, mengaku diperdengarkan lagu ini selama 20 hari. Beberapa orang lain yang turut dalam proses penyiksaan tersebut dia perhatikan sudah ada yang sampai menjadi gila.

“Saya mendengarkan (lagu) ini non-stop lagi dan lagi. CIA sedang mengerjai orang-orang, termasuk saya, siang dan malam beberapa bulan sebelum saya keluar. Banyak yang sudah kehilangan pikirannya,” ucapnya.

2. “Dirrty” – Christina Aguilera



Mohammad Al Qahtani, terduga ke-20 pembajak serangan 9/11, dilaporkan menerima siksaan dengan lagu ini sebagai salah satu bagian dari penyiksaan bertemakan musik untuknya. Dengan dimainkannya lagu ini, banyak tahanan yang merasa dipermalukan karena harus mendengar serta melihat hal-hal yang bagi sebagian orang ditentang.

3. “Saturday Night Fever” – Bee Gees



Moazzam Begg, seseorang yang sempat ditahan oleh CIA pada 2002 sempat menuliskan bagaimana proses penyiksaan dengan lagu ini berlangsung. Dia mengira pada awalnya hal tersebut merupakan sebuah lelucon. Namun, hal ini kemudian menjadi sesuatu yang serius dan tak tertahankan.

“Sangat buruk, tidak ada cahaya sama sekali, begitu sempit, panas, duduk di tempat itu. Kamu tidak bisa melihat atau melakukan apapun, tidak ada yang bisa dilihat, tidak ada yang diajak bicara, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menghantam tembok,” tulisnya.

“Dan dengan adanya musik yang (terus) dimainkan…Saya bertemu beberapa orang yang sudah ada di sana…siap memberi tahu Amerika apapun yang mereka mau, baik benar maupun tidak,” tambahnya.

4. “The Beautiful People” – Marilyn Manson



Begg juga menambahkan bahwa tahanan yang berasal dari area pelosok di Afganistan dan Yaman adalah yang paling menderita dengan metode ini, sebab mereka begitu asing dengan musik-musik dari barat. Selain itu, bagian terburuk dari hal tersebut, menurut Begg, adalah terjadinya gangguan pada waktu tidur.

“Terkadang hal tersebut akan berhenti jam 3 pagi, atau setelahnya, namun kemampuanmu untuk tidur sudah terganggu terlebih dahulu. Kamu kehilangan kemampuan untuk jadwal tidur yang rutin,” tambahnya.

5. “We Are the Champions” – Queen



Salah satu veteran Angkatan Laut Amerika Serikat yang juga sempat mengalami metode penyiksaan ini karena sebuah kasus, menjelaskan bahwa saat ini dia mengalami beberapa “kerusakan” pada dirinya.

Dia mengaku saat ini harus sering berbicara pada dirinya sendiri, memberikan lelucon, serta berusaha untuk tetap menjadi rasional. Karena, jika tidak, dampak yang ditimbulkan karena metode penyiksaan ini akan membuat pikiran dia benar-benar tertutup oleh lagu dari Queen tersebut.

“Saya tidak bisa mengingat berapa kali saya mendengarkan “We Are the Chammpions” milik Queen,” ucapnya.